Mengenal Lebih Dalam Konsep Penghasilan dalam Akuntansi Keuangan

Dalam dunia akuntansi, penghasilan (income) memiliki peran sentral dalam menilai kinerja keuangan suatu entitas.
Angka penghasilan yang tercantum dalam laporan laba rugi bukan hanya menunjukkan jumlah uang yang diterima, tetapi juga menggambarkan sejauh mana perusahaan menciptakan nilai ekonomi selama satu periode akuntansi.
Namun, banyak orang masih menyamakan istilah “penghasilan” dengan “uang masuk” atau “pendapatan kas”.
Padahal, dari sudut pandang akuntansi, penghasilan memiliki makna yang lebih luas dan diatur dengan prinsip serta standar tertentu agar laporan keuangan dapat mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya.
Pengertian Penghasilan Menurut Akuntansi
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), khususnya Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan,
“Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau peningkatan aset, atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang berasal dari kontribusi pemilik.”
Dengan kata lain, penghasilan bukan semata uang yang diterima perusahaan, melainkan setiap peningkatan nilai ekonomi yang membuat ekuitas perusahaan bertambah.
Komponen Penghasilan dalam Akuntansi
Secara umum, penghasilan dibagi menjadi dua kelompok besar:
- 🧾 Pendapatan (Revenue)
Merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas utama entitas, seperti:- Penjualan barang,
- Pemberian jasa,
- Sewa properti, atau
- Kegiatan lain yang merupakan operasi utama perusahaan.
- 💹 Keuntungan (Gains)
Adalah peningkatan manfaat ekonomi dari aktivitas yang tidak rutin atau insidental, seperti:- Keuntungan penjualan aset tetap,
- Laba selisih kurs,
- Keuntungan investasi.
Prinsip Pengakuan Penghasilan
Dalam akuntansi, penghasilan diakui bukan berdasarkan penerimaan kas, tetapi ketika penghasilan tersebut telah diperoleh (earned) dan dapat diukur secara andal (measurable).
Prinsip ini dikenal sebagai accrual basis — di mana pendapatan diakui saat hak untuk menerima manfaat ekonomi timbul, bukan ketika kas benar-benar diterima.
Sebagai contoh:
- Jika perusahaan menjual barang secara kredit pada bulan September, maka penghasilan diakui pada bulan September, walaupun pembayaran baru diterima di bulan Oktober.
Kriteria Pengakuan Penghasilan (PSAK 72)
Berdasarkan PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, penghasilan diakui jika lima langkah berikut terpenuhi:
- Identifikasi kontrak dengan pelanggan.
- Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak.
- Menentukan harga transaksi.
- Mengalokasikan harga transaksi ke kewajiban pelaksanaan.
- Mengakui pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan terpenuhi.
Contohnya, perusahaan jasa percetakan mengakui pendapatan saat pesanan selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pelanggan, bukan saat pembayaran diterima.
Jenis-Jenis Penghasilan dalam Akuntansi
- Penghasilan Operasional
Penghasilan yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa utama. - Penghasilan Non-Operasional
Penghasilan dari kegiatan di luar operasi utama, seperti bunga deposito, laba penjualan aset, atau hasil investasi. - Penghasilan Lain-lain
Penerimaan yang tidak termasuk kegiatan normal maupun investasi, misalnya denda keterlambatan pelanggan.
Penyajian Penghasilan dalam Laporan Keuangan
Dalam laporan keuangan, penghasilan disajikan terutama pada laporan laba rugi sebagai komponen utama yang menunjukkan kinerja perusahaan selama satu periode.
Penghasilan menjadi titik awal untuk menghitung laba kotor, laba usaha, hingga laba bersih.
Umumnya, laporan laba rugi diawali dengan pos pendapatan usaha, yaitu seluruh penghasilan yang diperoleh dari aktivitas utama perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa. Dari jumlah tersebut, dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP) untuk mendapatkan laba kotor.
Setelah itu, perusahaan mencatat beban operasional, seperti biaya administrasi, pemasaran, dan umum. Selisih antara laba kotor dan beban operasional menghasilkan laba usaha, yaitu laba dari kegiatan inti perusahaan.
Selain itu, laporan laba rugi juga menampilkan penghasilan dan beban lain-lain, seperti bunga deposito, keuntungan penjualan aset, atau selisih kurs mata uang asing. Komponen ini digolongkan sebagai penghasilan non-operasional, karena berasal dari aktivitas di luar kegiatan utama perusahaan.
Hasil akhirnya adalah laba bersih sebelum pajak, yang menunjukkan total keuntungan perusahaan sebelum memperhitungkan beban pajak penghasilan.
Melalui penyajian yang sistematis ini, laporan keuangan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang seberapa efektif perusahaan menghasilkan laba dari seluruh aktivitasnya.
Perbedaan Penghasilan dan Penerimaan Kas
Meskipun sering dianggap sama, penghasilan dan penerimaan kas adalah dua hal yang berbeda dalam akuntansi.
Perbedaan utamanya terletak pada waktu pengakuan dan dasar pencatatannya.
Dalam akuntansi berbasis akrual, penghasilan diakui ketika hak untuk menerima manfaat ekonomi telah timbul, meskipun kas belum diterima.
Sebaliknya, penerimaan kas baru dicatat ketika uang benar-benar masuk ke kas perusahaan.
Sebagai contoh, ketika perusahaan menjual barang secara kredit, penghasilan diakui pada saat barang dikirim dan faktur diterbitkan — bukan saat pelanggan membayar.
Artinya, meskipun belum ada uang tunai yang diterima, perusahaan tetap mencatat adanya penghasilan karena secara ekonomi hak atas pendapatan sudah diperoleh.
Perbedaan ini penting karena menunjukkan bahwa penghasilan mencerminkan kinerja ekonomi, sedangkan penerimaan kas hanya mencerminkan arus kas masuk.
Dengan demikian, laporan laba rugi berfokus pada penghasilan dan beban (basis akrual), sedangkan laporan arus kas berfokus pada penerimaan dan pengeluaran kas (basis kas).
Memahami perbedaan keduanya membantu pembaca laporan keuangan menilai apakah peningkatan laba perusahaan benar-benar didukung oleh arus kas yang sehat, atau hanya bersifat sementara karena penjualan kredit.
Kesimpulan
Memahami konsep penghasilan dari perspektif akuntansi sangat penting untuk memastikan laporan keuangan mencerminkan kinerja ekonomi yang sebenarnya.
Penghasilan bukan sekadar uang masuk, tetapi mencakup seluruh kenaikan manfaat ekonomi yang meningkatkan ekuitas perusahaan.
Dengan mengikuti prinsip dan standar akuntansi seperti PSAK 72 dan basis akrual, entitas dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat, relevan, dan dapat dipercaya.
